DITEMUKAN ORGANISME HIDUP BERUSIA 34.000 TAHUN DI DALAM KRISTAL GARAM

Kristal garam yang ditemukan mengandung unsur sodium klorida, yang diambil dari kolam bekas laut yang telah menguap di kawasan Guerero Negro, Baja California Sur State, Mexico pada 26 Januari 2010 lalu. Baru-baru ini ilmuwan kembali menemukan bakteri kuno yang masih hidup di dalam kristal garam di kawasan Taman Nasional Death Valley, California. (OMAR TORRES/AFP/GETTY IMAGES)
Kristal garam yang ditemukan mengandung unsur sodium klorida, yang diambil dari kolam bekas laut yang telah menguap di kawasan Guerero Negro, Baja California Sur State, Mexico pada 26 Januari 2010 lalu. Baru-baru ini ilmuwan kembali menemukan bakteri kuno yang masih hidup di dalam kristal garam di kawasan Taman Nasional Death Valley, California. (OMAR TORRES/AFP/GETTY IMAGES)
Para ilmuwan yang sedang melakukan penelitian terhadap  masalah iklim di kawasan Taman Nasional Death Valley, Kalifornia, baru-baru ini, berhasil menemukan sejumlah organisme yang masih hidup di dalam sebuah kristal garam kuno, berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Geological Society of America (GSA).
“Kristal garam berusia 34.000 ribu tahun itu seakan telah ‘menyegel secara permanen’ organisme-organisme di dalamnya, bagaikan sebuah kapsul waktu kecil,” ujar Tim Lowenstien, profesor dari Departemen Geologi di Universitas Binghamton kepada OurAmazingPlanet.
Sedangkan Brian Schubert, salah seorang penemu organisme pra-sejarah turut mengatakan, “Hal ini merupakan kejutan besar bagi saya.”
“Mereka hidup, tetapi tidak menggunakan energi mereka untuk berenang, dan mereka juga tidak berkembang biak. Mereka tidak melakukan hal apapun selain bertahan hidup,” tambah Schubert.
Selain sejumlah organisme tersebut, juga ditemukan ganggang kuno Dunaliella yang juga hidup di dalam kristal garam. Menurut salah satu artikel dari Geological Society, ganggang tersebut berperan sebagai sumber makanan bagi organisme-organisme yang hidup di dalam kristal garam.
Dalam artikel tersebut, sang penulis juga mengatakan bahwa pada setengah abad terakhir ini terdapat banyak klaim tentang kemampuan hidup jangka panjang dari prokaryotes, atau organisme yang tidak mempunyai banyak sel nukleus. Akan tetapi para peneliti sepakat bahwa kebanyakan dari klaim tersebut adalah “kontroversial.”
Schubert berpendapat bahwa hal selanjutnya yang harus dilakukan oleh para ilmuwan adalah menyelidiki bagaimana cara organisme-organisme tersebut mampu bertahan hidup selama ribuan tahun.
Menurut kesimpulan para peneliti, pemahaman yang lebih mendalam terhadap kemampuan hidup jangka panjang dari prokaryotes di dalam media cairan, akan sangat mendukung berbagai studi yang mempelajari tentang kehidupan mikroba, baik yang berada di bumi maupun di berbagai tempat lainnya di dalam tata surya.

0 komentar:

Posting Komentar